Bab 21

1110 Kata

Oke, ini terlalu berlebihan. Aku mendorong cukup keras agar dia menjauh dari diriku yang mulai menunjukkan  reaksi aneh saat hembusan napasnya mengenai kulit tubuhku. Aku sedikit risih dan merasa ini harus segera diakhiri atau aku akan masuk ke dalam perangkapnya lagi.   "Berhentilah mengganggu hidupku!" teriakku dengan lantang. Tubuhnya terhuyung ke belakang dan akhirnya jatuh ke lantai dengan posisi terlentang. Matanya masih terpejam dan aku bisa lihat wajahnya penuh dengan keringat yang mulai membasahi seluruh wajahnya.   Masa bodo! Sakit? Itu belum seberapa dibandingkan sakit yang Rabian torehkan di hatiku. Dipermainkan dan diperlakukan seperti sampah tidak akan ada obatnya walau dia bersujud sekali pun di kakiku.   Siapa suruh rese dan menyebalkan. Aku membiarkan Rabian tetap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN