Titik Terang

1296 Kata

Kali ini Denias dan Aida sudah bersiap untuk menunggu Rek menjemputnya, Denias sedikit mengemas barang-barang yang sempat di belikan oleh Jerry. Denias pun menatap wajah Ibunya, ia menitikkan air matanya. “Mama,” “Iya sayang, mengapa kau menangis lagi?” “Aku tidak ingin Gerry mengetahui kehamilan ku, lebih baik Gerry tidak mengakui nya daripada aku harus membuat pengakuan bahwa anak ini bukanlah anak Gerry.” “Kau masih memikirkan ucapan Jerry?” tanya Aida sembari menyingkapkan rambut cantik milik Denias. “Jelas aku memikirkannya, aku tidak semurahan itu mama. Walaupun kemarin Endy memaksa ku untuk bekerja seperti itu, tapi aku tidak pernah sampai mau menjual diriku.” terang Denias saat itu. “Sayang, dengarkan mama.” pinta Aida sembari menarik tangan Denias, lalu menggengamnya denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN