Aku kaget mendapat sambutan hangat begitu ke luar dari lift. Mulai dari Pak Januar, Pak Dody, Pak Chiko, Bu Sriwina, Mbak Kina, bahkan Kak Hera, mereka tersenyum seraya mengucapkan selamat atas kesembuhan, juga turut senang akhirnya aku bisa kembali masuk magang. Satu buket anyelir putih diserahkan Kak Hera, aku sampai menutup mulut dengan telapak tangan ketika menerima, karena merasa senang sekaligus terharu pada perhatian yang mereka berikan. "Maaf untuk ketidaknyamanannya, Kia. Harusnya kami memberikan perlindungan selama kamu magang di sini. Tapi rupanya kecolongan, karena urusan tamu Danu memang bukan ranah kami. Ke depannya, kami akan lebih hati-hati lagi. Kalau memang kamu merasa tidak nyaman, jangan sungkan mengungkapkan. Jangan sungkan juga meminta bantuan. Selama sisa magang, s