BAB 11 – Malam Awal dari Semuanya

1583 Kata

Setelah mendengar Kak Gian mengucapkan qobul dengan fasih dan dalam satu tarikan napas, jantungku seolah berhenti berdetak. Air mata nggak henti-hentinya mengalir di pipi, sementara tangan yang memegangi tisu terasa gemetar saking nggak menyangka akhirnya hari ini datang juga. Dia resmi mengikrarkan komitmen dalam hubungan kami, di hadapan Tuhan dan seluruh tamu undangan. Itu sebagai bukti kalau Kak Gian rela mendedikasikan diri, waktu, bahkan cintanya padaku dalam jangka waktu yang lama di pernikahan ini. Setelahnya aku diapit Bunda dan Tante–maksudnya Mama Rima ke luar kamar menuju ruang tengah di mana prosesi akad nikah dilangsungkan. Begitu tirai dibuka, tatapan tamu yang hadir serentak tertuju padaku sementara pandanganku terfokus pada meja di mana Kak Gian duduk membelakangi. Hanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN