Pukul tiga sore, Rex dan Intan pulang ke apartemen. Penderitaan untuk Rex dimulai. Pasalnya sang istri menyuruhnya membereskan kekacauan yang dia perbuat tadi pagi. Rex melihat pecahan kaca rias Intan ngeri sendiri. Ternyata kalau dia berulah, berutal juga. "Ayo! kenapa diam aja?" tanya Intan mendesak. "Aku bingung mulai dari mana beresinnya." keluh Rex. Ayolah, dia CEO yang punya segalanya, dan kini malah mengkeret di hadapan istrinya. Bisa jatuh sejatuh-jatuhnya citra Rex yang sangat membahana. "Ya itu lipetin semua bajunya dulu!" "KIta sewa orang aja gimana? pasti sebentar bisa beres." usul Rex. "Gak bisa. Kamu harus tanggung jawab!" tegas Intan. Rex menghela nafasnya, dia melangkah lunglai memunguti baju-baju yang berserakan. Dengan tampak ogah-oragahan Rex melipatnya. "Yang r