Sejak subuh tadi, Intan tidak berhenti bolak-balik ke kamar mandi. Perutnya yang mual membuatnya tersiksa. Belum lagi, kepalanya yang berdenyut nyeri. Suaminya masih ngorok dan tidak terganggu sama sekali. Entah Rex memang tidak dengar atau sedang menulikan pendengaran, Intan juga tidak tau. Saking capeknya bolak-balik, Intan sampai berjongkok di kamar mandi, kalau perutnya mual, dia tidak perlu bolak-balik. "Pipis di sini!" titah Rex menyodorkan gelas plastik kecil. Intan menoleh, menatap berang ke arah suaminya. Istri sakit bukannya diobatin malah disuruh pipis. Belum lagi mata Rex yang setengah merem, membuat Intan ingin menerjang suaminya sekarang juga. "Tunggu apa lagi? ayo pipis di sini!" titah Rex lagi. "Buat apa?" teriak Intan kesal. "Mau cek kamu hamil atau tidak, cepat jang