51

2409 Kata

Wyne menghabiskan harinya dengan berada di balik selimut. Kedua tangannya tidak pernah meninggalkan perut walau sebentar. Di sana, beberapa jam yang lalu masih ada sesuatu yang Isil sebut dengan anak. Selama dua bulan lamanya, Wyne tidak pernah menyadari bahwa ada yang menumpang di dalam tubuhnya. Bukan kah tidak seharusnya Wyne merasa kehilangan? Benar bukan? Untuk apa Wyne harus merasa kehilangan? Tadi itu dia hanya mens biasa. Iya, tadi adalah mens paling parah yang pernah ia alami. Wyne tidak pernah punya anak. Wyne juga belum mau punya anak. ‘Tapi anaknya dua,’ ucapnya lirih bersamaan dengan air mata yang jatuh. Posisi tidurannya sedang menyamping ke arah kanan. Wanita itu bisa merasakan aliran air mata dari mata kirinya yang berada di atas, turun melintasi batang hidung, masuk ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN