Wyne mengingat raungannya beberapa tahun yang lalu saat putrinya yang kejang-kejang berubah lemas. Tidak hanya lemas, semakin lama tubuh Amel terasa dingin padahal Wyne tetap memeluknya. Hari itu Wyne memeluknya lebih erat dari biasanya tapi Amel tetap pergi darinya. Meninggalkan Wyne yang linglung dan kehilangan hidup itu sendiri. Saat Wyne harus melepaskan ASI dari Amel, perasaannya memang sudah tidak enak. Tidak sampai satu tahun kemudian ia benar-benar tidak bisa membuat Amel terus berada di sisinya padahal putrinya mulai ceria, mulai mau makan dan berceloteh tentang teman barunya. Di samping Abangnya yang sama-sama tiduran telentang, Semalaman Wyne menangis tanpa suara. Menangis dengan air mata yang meleleh menuruni pelipis hingga akhirnya sebagian ada yang masuk ke telinganya dan se