Baru saja Gia terlelap tiba-tiba pintu kamarnya dibuka secara kasar. Menimbulkan bunyi keras yang membuatnya terbangun seketika.
"Kak Romeo?" Gia menggosok-gosok matanya. "Ada apa?" tanyanya saat melihat Romeo yang terlihat panik.
"Papa ...." Romeo berusaha tegar, namun dia tak bisa menyembunyikannya dari Gia.
"Papa kenapa, Kak?" Gia turun dari brankar, mendekati Romeo yang mematung di depan pintu.
"Papa ... kritis." Mata Gia melebar seketika mendengar penuturan kakaknya.
"Kritis?" beo Gia. Romeo mengangguk. "Gak, mungkin!!" Gia menggeleng, menepis segala kemungkinan buruk itu.
"Tenang Gia." Romeo memegangi kedua bahu Gia agar tidak terjatuh. "Papa sedang ditangani." Terdengar helaan napas lega dari Gia. "Tapi ...."
"Tapi apa Kak?" Gia mengamati wajah Romeo yang masih terlihat gusar
