Untuk Adam, sahabatku. Aku tahu kamu sedari dulu mencintai Gia. Maaf .... Mungkin harusnya kamu yang lebih pantas untuk Gia. Aku terlalu egois memintanya bertahan. Maaf .... Aku hanya ingin sampaikan pesan terakhirku untukmu. Kumohon jaga Gia. Dia butuh sosok pelindung seperti dirimu. Aku yakin cintamu akan membuatnya bahagia. Dan biarkan mataku jadi penerang hidupnya. Sayangi anakku, seperti kau menyayangi ibunya. Terimakasih, sahabat lamamu. Adam meremas surat di tangannya. Karena surat itu pula dia kini berada di ruang rawat inap Kevin. "Maksud lo apa?" Suara Adam memecah keheningan. Kevin menoleh padanya. "Jaga Gia ... Dam." Kevin tertunduk, air matanya sudah kering meski rasanya dia ingin kembali menangis. "Lo limpahin tanggung jawab ke gue!" Adam berdecih. "Tanpa lo minta