Geno duduk termenung dalam kamarnya. Ia baru saja pulang dari pemakaman sang kakak, Barry. Matanya menatap kosong ke arah jendela membayangkan beberapa hari ini adalah waktu yang sangat berat untuk Geno. Setelah di otopsi, akhirnya Barry bisa dibawa pulang ke Indonesia untuk dikuburkan. Raul sendiri yang menjemputnya ke Singapore. Sesampainya di bandara Soekarno Hatta, jenazah segera dibawa ke makam tanpa mampir ke rumah duka. Hati Geno rasanya hancur melihat suasana pemakaman sang kakak yang hanya dihadiri oleh segelintir orang termasuk dirinya dan Raul. Tak ada Nurina, anak-anak Barry juga istrinya yang bisa datang menghampiri. Mereka hanya bisa berduka dari tempat yang jauh. Bayangan Nurina yang dikabarkan syok dan menangis pilu sampai tak sadarkan diri membuat hati Geno tera

