86. Pahlawan Untuk Safia

1319 Kata

Safia mengetuk-ngetuk jari telunjuk di atas meja. Ada dua orang yang dia tunggu kabarnya. Pertama Lita dan kedua Kania. Hingga ponsel yang ada di atas meja berdering, wanita itu terkesiap. Mengintip siapa yang menelpon dan ternyata Lita. “Gimana, Lit?” Dengan tidak sabar Safia bertanya. "Bu Safia, saya sudah katakan sama lelaki itu kalau Ibu sudah pulang. Tapi sepertinya tidak percaya. Saya harus gimana, Bu?” “Tidak percaya gimana?" “Katanya dia lihat mobil ibu masih di kantor. Saya sudah bilang kalau ibu langsung pulang dari lokasi proyek. Tapi orangnya bandel tetap di sana. Saya harus gimana, Bu?” “Tidak apa-apa, Lit. Kamu ada di mana sekarang?” “Saya di pos satpam. Ini sedang nitip pesan ke security jaga untuk mengusir orang tadi jika tidak kunjung pergi meninggalkan kantor ini."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN