"Mama nggak bisa diginiin, Arya. Kamu juga, kenapa hanya diam saja." "Terus aku harus gimana, Ma? Papanya Wina jelas-jelas menolak lamaran kita." "Tapi Mama nggak terima karena secara tidak langsung mereka telah menghina kita. Meragukan kemampuan kamu sebagai lelaki yang bertanggung jawab. Ini semua gara-gara Safia. Wanita pembawa sial. Gara-gara kamu menikahi Safia, papanya Wina jadi memandang rendah sama kamu. Dikiranya kamu lelaki yang tidak setia, suka gonta ganti wanita. Mama belum bisa terima ini semua." Bu Neni terus saja menggerutu di dalam mobil. Makin membuat pening tak hanya Arya tapi Alya dan Ridwan juga merasakan ketidaknyamanan. "Kenapa Mama selalu saja membawa-bawa nama Safia." Protes yang Arya sampaikan. Setelah resmi bercerai, bahkan Arya sudah mencoba melupakan tentang

