15. Sesal Kemudian Tiada Berguna.

1487 Kata

Siang itu, kantin Rumah Sakit Harapan Sehat dipenuhi oleh para dokter dan nakes yang sedang menikmati makan siang. Aroma lezat makanan menguar di udara, berpadu dengan suara piring dan peralatan makan yang beradu. Marwa duduk di salah satu meja bersama Dokter Bertha, Dokter Emilia, dan Suster Erna. Mereka menikmati nasi campur sederhana sambil bercengkerama ria. Marwa memang lebih suka makan di kantin kalau jadwal operasinya mepet." "Enak sekali ya sambal terasi Mbok Jum hari ini. Muantep poll!" gumam Dokter Emilia sambil mendesah dan mengipas-ngipas mulutnya yang kepedasan. Marwa baru saja menyuap sayur asem saat mendengar gumam riuh dan bisik-bisik dari arah belakang. Sekelompok perawat muda tampak heboh. Pandangan mereka tertuju ke pintu masuk kantin. Suster Erna, yang duduk tepat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN