12. Eye For an Eye!

1747 Kata

Minggu sore yang seharusnya santai berubah tegang dalam sekejap. Marwa tengah menyusuri deretan butik di lantai dua pusat perbelanjaan ketika sebuah teriakan panik memecah riuh rendah musik dan obrolan. “Tolong! Ada yang pingsan!” teriak seorang pramuniaga dari lantai bawah. Seperti ditarik magnet, para pengunjung segera berkerumun ke arah suara. Marwa yang penasaran ikut mendekat, lalu bertanya pada seorang wanita yang baru saja meninggalkan kerumunan. “Ada apa, Bu?” tanya Marwa penasaran. “Ada ibu-ibu pingsan waktu belanja. Kasian sekali. Mana bawa cucu lagi." Marwa mengangguk dan menatap sekeliling. Sekonyong-konyong matanya tiba-tiba menangkap sosok kecil yang dikenalnya—Najwa, putri kecil Haryo. Gadis mungil itu berdiri mematung di tepi kerumunan, tubuhnya gemetar, air mata memba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN