"Erwan!" Pekik suara Elma yang tiba-tiba ke luar dari dalam kamar. Wajah Erwan terangkat, satu tamparan kuat mendarat di pipinya. Tamparan kedua hampir menyentuh pipi yang satunya, tapi Yanto menahan lengan istrinya. "Ayah, dia sudah keterlaluan, dia sudah melanggar janjinya! Dia sudah menghamili Vania!" Elma meledak dihadapan Erwan.. "Dia memang melanggar janjinya Elma, tapi itu bukan dosa, Vania istrinya! Jika ada yang bersalah dalam hal ini, maka kitalah yang paling bersalah!" Yanto mengatakan yang sesungguhnya pada Erwan. Yanto berusaha menurunkan emosi Elma. Air mata membasahi pipi Elma, ia menangis sesunggukan, Yanto memapah istrinya untuk duduk di sofa. Erwan ikut duduk juga, tanpa berani menatap kedua orang tuanya. "Erwan," suara dokter Nina memanggil Erwan, membuat kepala E