“Membalas apa? Kenapa pikiranmu semakin ke mana-mana, Mas? Aku bahkan tidak pernah terpikirkan hal sejauh itu!”
“Ha! Terlalu banyak drama! Ingat, Lylia! Kalian tidak mungkin bisa disamakan! Bahkan, kamu dan Kiara adalah dua wanita berbeda. Bagai langit dan bumi! Apa kamu tidak sadar? Kamu terlalu murahan jika dibandingkan dengan dia!”
Bagai ditusuk sebilah pisau dari belakang, tubuh Lylia seketika bergetar hebat usai mendengar perkataan Ravendra barusan. Tangisan pun bahkan hampir saja pecah jika saja ia tidak ingat keberadaan Adzriel di sampingnya.
Apa aku tidak salah dengar?
M-murahan? Aku dibilang w************n?
Apa Ravendra benar-benar berpikir aku sehina itu?
Mengapa dia begitu tega? Padahal, dia yang menyetujui perjodohan ini. Dia pula yang mengajak menikah lebih cepat.
