“Apa yang udah Mama lakuin sama Lylia bener-bener keterlaluan!” Perkataan pertama yang dilontarkan oleh Ravendra saat menginjakkan kaki di dalam rumah, berhasil membuat Maureen yang tengah beryoga menghentikan kegiatannya. Wanita itu seketika menoleh, menatap ke arah asal suara. “Kamu ngomong apa, sih, Rav? Datang-datang malah nuduh gak jelas!” “Mama masih mau bohongin aku setelah semua ini terjadi, begitu?” Maureen seketika bangkit dari posisinya, dan berdiri di hadapan putranya. “Kamu lagi ngomong sama Mama, loh! Bisa-bisanya kamu pakai nada tinggi begini! Bukan salah Mama sepenuhnya kalau yang kamu bicarakan soal istrimu itu.” “Mama bener-bener masih mau nyangkal? Apa perlu aku bawa dokter yang rawat Lylia ke sini?” “Loh, loh, apaan sih! Itu salah dia sendiri! Pakai acara salah am