Dalam ketegangan yang memenuhi ruangan tengah, Maureen yang tengah memegang gelas nampak gemetaran melihat Ravendra dan Lylia berjalan ke mendekat. Wajahnya penuh ketakutan dan kecemasan. Namun, justru dari matanya terlihat kilatan yang mencurigakan. Entah apa itu. Yang jelas, Lylia nampak menyadari akan hal itu. 'Rencana apa lagi yang dia pikirin sekarang?' tanyanya membatin. “Ma, kami ingin bicara untuk meluruskan semuanya,” ucap Ravendra memecah keheningan. Maureen dengan cermat membuat gerakan seolah-olah dia akan menjatuhkan gelas, mempertahankan ilusi penyesalan yang mendalam. Sementara Lylia memandanginya dengan perasaan campur aduk. Dia semakin merasa ada sesuatu yang tidak beres, namun tak bisa menemukan apa itu. Hanya berselang beberapa detik dari perkataan Ravendra, denga