“R-Raven ....” “Jadi, apa aku salah jika berlaku seperti ini sama Lylia? Apa Mama masih tidak terima atas keputusan aku untuk menikahi Lylia? Aku punya alasan kuat, Ma! Mama bahkan tahu itu!” Diam. Tak ada jawaban apapun dari Maureen usai mendengar perkataan Ravendra barusan. Wanita paruh baya itu memilih pergi begitu saja tanpa pamit, ataupun berbalik ke belakang untuk kembali melihat putranya. Begitu pula dengan Ravendra. Pria itu malah melengos pergi tanpa mempedulikan ibunya yang sedang marah, dan berjalan menuju kamar, hendak menemui Lylia dan berbicara dengan istrinya itu secara empat mata. Berniat menjelaskan, apa yang sebenarnya terjadi di sana, lalu meminta maaf atas perkataan ibunya gang cukup kasar beberapa waktu lalu. Namun, tepat saat pintu kamar dibuka, Lylia nampa