Dikara keluar dari mobil dan menyelinap masuk ke dalam antrian panjang untuk mendapatkan tanda tangan Juwita. Diakui, antrian itu cukup panjang, membuatnya tersadar bahwa penulis ini cukup memiliki banyak penggemar. Dalam bisik-bisik kecil yang terdengar samar, ia mendengar nama Jelita diucapkan oleh penggemarnya. Beberapa dari mereka sepertinya mengenal wanita itu dengan menyebutkan namanya. Dan tak sedikit pasang mata pula yang tertuju padanya ketika harus melewati antrian panjang. Ia sempat mendengar orang lain bertanya tentang sosoknya. “Hei, dia Dikara Darmawangsa yang asli, ‘kan?” Saat memasuki toko buku, ia mengambil satu eksemplar buku terbaru yang sedang ditandatangani. Ada tumpukan buku yang ditempatkan strategis di dekat meja kasir, mungkin dimaksudkan agar penggemar dapat

