Rencana Balas Dendam?

1004 Kata

San menatap Romi tajam. "Aih, kau ini bagaimana. Sudah tahu aku akan kalah jika berhadapan dengan ayahmu itu. Memangnya, aku ini siapa? Posisiku di mata ayahmu itu, mungkin hanya sebagai kotoran semut di dinding rumahmu. Ayolah, San." "Tapi kau sedang tidak berhadapan dengannya. Kau hanya bicara dengannya, itu pun lewat telepon. Tidak berhadapan langsung. Tapi begitu, pun, kau tidak bisa." "Bukannya aku tidak bisa, tapi ayahmu mendesak tadi. Memangnya, apa sulitnya bicara kepadanya? Kau kan anaknya." Ya, memang sesulit itu. Entah, tapi San memang tidak mau menuruti semua kata-kata ayahnya yang selalu tak jauh-jauh, pasti berkaitan dengan rencana bersama Kristo Wijaya. Tapi, ia juga tidak bisa jika mengabaikannya. Penolakannya beberapa hari, pemberontakannya, semuanya, mungkin memang am

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN