Kristo Wijaya memanggil Regan, ayahnya San, ke ruangannya. Regan tahu ia memang akan mendapat panggilan itu. Sejak kasus rekan Kristo Wijaya yang juga rekan Regan beberapa jam yang lalu, beberapa orang panik dan mungkin, Kristo Wijaya juga merasakan hal yang sama, sampai akhirnya Regan masuk ke dalam ruangan Kristo Wijaya dan mendapati laki-laki itu, tampaknya biasa saja. "Duduklah," ucap Kristo Wijaya. Nada bicaranya tampak biasa. Atau mungkin, itu hanya sesuatu yang palsu? Regan bertanya-tanya. Biasanya, jika ada salah satu orang yang berkaitan dengan perusahaan atau pamornya, Kristo Wijaya tak akan tinggal diam. "Bagiamana San?" tanya Kristo Wijaya. "Dia, baik-baik saja. Sepertinya, dia juga akan segera berada di pihak kita," jawab Regan. "Bukan segera berada di pihak kita, Regan. A