Dini hari, Clara baru bisa mengaktifkan data seluler ponselnya. Ia terbangun. Ia baru saja tertidur sekitar dua jam saja, tapi mimpi buruk membangunkannya. Mimpi sialan yang sungguh menakutkan itu, membuatnya bangun dan ia seratus persen yakin, akan sulit untuk kembali tidur. Ada banyak notifikasi yang masuk, sampai-sampai Clara harus menunggu dulu. Ponselnya bukan ponsel yang bagus-bagus amat. Setelah semua notifikasi masuk, Clara mulai mengecek satu demi satu. Kiranya siapa saja yang menghubunginya selama ini. Ada dua nama di urutan teratas. San dan Naren. Clara membuka lebih dulu pesan dari Naren yang rupanya paling baru. [Tidurlah. Kali ini, jangan pura-pura. Kalau tadi, kamu berpura-pura bahagia, kali ini jangan pura-pura tidur.] Ah, Naren sepertinya sangat tahu apa yang ia r

