"Aku tak perlu sembuh. Tak apa-apa. Mari nikmati waktu-waktu yang tersisa." *** Suara pintu yang terbuka, segera membangunkan Arga dari dari tidurnya. Itu adalah seorang perawat yang biasa membantunya. "Bagaimana harimu?" tanya perawat itu dengan sangat ramah. Arga menjawab sambil mengambil posisi duduk, "Tak begitu baik. Aku melihat berita di televisi dan beritanya agak menyebalkan." "Clif? Penulis favoritmu, ya? Jujur, aku juga tidak menyangka kalau ternyata, penulis itu bisa melakukan hal yang tak pernah kita duga sebelumnya. Memang, manusia itu siapa yang tahu. Bisa berubah sepanjang waktu." Jawaban dari si perawat membuat Arga semakin sebal. "Dia tidak begitu." "Ya, bukan? Aku juga tidak menyangka. Kasihan Kristo Wijaya." Arga ingin sekali mendebat kata-kata dari si perawat. K