Di sebuah kafe. Sonia menatap Anrez yang menyeruput kopinya dengan nikmat. Ia juga memakan cake pesanannya dengan lahap. "Maaf. Aku kelaparan. Kenapa tidak dimakan kuenya?" tanya Anrez melihat Sonia hanya menatap dirinya dan mengabaikan kue serta kopinya sendiri. "Sangat tidak penting. Sebenarnya, ada apa datang ke kantorku? Aneh sekali. Kita bahkan belum kenal satu sama lain." "Tidak. Aku pernah dengar tentangmu dari Clara. Entahlah, aku lupa. Tapi, setidaknya aku sudah tahu namamu. Sonia. Ya, kan. Aku Anrez. Sahabat Clara." "Oke, lalu?" Setelah Anrez meminum kopinya lagi, ia pun menjawab. "Lalu, ada yang mau kutanyakan. Ini sangat penting. Oh iya. Kamu tahu kan soal kasus yang menimpa Clara? Mustahil kalau kamu tidak tahu soal kasus Clara. Ya, kan?" Sonia mengangguk. "Tentu saja,

