Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Bagi seseorang, bahkan satu detik saja sangat mahal harganya. Bagi Arga juga demikian. Jauh di dalam lubuh hatinya, ia masih berharap tidak jadi berangkat ke luar negeri. Padahal, sang ayah sudah menyiapkan semuanya. Sejak kasus Clara, Saragih tak memegang kasus apa pun lagi. Sebenarnya, nuraninya juga merasa tercabik atas apa yang ia lakukan kepada Clara, tapi mau bagaimana lagi. Itu sudah ia lakukan dan tujuannya pun demi Arga, anak satu-satunya. Sama halnya dengan Saragih, Arga juga tak punya pilihan lain. Ia hanya terus berdoa dan berharap Clara, sang idola, dapat memiliki ketabahan dan jika sudah mengetahui yang sebenarnya, tak membencinya untuk waktu yang lama. Arga ingin bertemu dengan Clara nanti. Ia sangat berharap untuk itu. Arga men

