Pembicaraan San dengan ayahnya masih berlanjut dan berlangsung alot. Ayahnya masih terus kekeh meminta agar San berhenti membela soal Clara dan menuruti saja apa yang ia dan Kristo Wijaya rencanakan. Bagi ayahnya, hanya itulah satu-satunya pilihan terbaik yang harus mereka dipilih. Tidak ada yang lain. "Dengarkan Ayah. Sudah berapa lama kamu jadi penulis? Sejak kapan kamu menginginkan dirimu yang seperti sekarang ini? Bukankah bertahun-tahun lamanya kau pupuk ambisimu itu, hingga akhirnya berbuah? Meskipun tidak bisa dipungkiri, Ayah juga punya peran penting terhadap berhasilnya keinginanmu itu, tapi kau juga. Kau juga berusaha keras untuk itu. Ayah tahu. Ayah paham. Maka, sudah sampai sejauh ini, apakah kau rela? Melepaskan semuanya? Kalau kau sampai membelot, bukan hanya Ayah saja yang