Bastian terduduk dengan wajah malas disamping Karina yang tengah bermanja ria di pangkuannya. Wanita itu sejak tadi melarang dirinya pulang dengan berbagai alasan. Untuk saat ini Bastian tidak ingin mengambil resiko setelah kejadian kemarin. Karina ini benar-benar orang yang nekat. Mungkin ia harus mengatur strategi agar bisa secepatnya lepas dari jerat wanita ini. "Dua hari lagi jadwalnya aku periksa kandungan. Kamu anterin ya, Sayang?" Kepala Karina mendongak menatap Bastian dengan penuh harap. Tangannya bergerak lembut memainkan kancing kemeja pria itu. "Aku usahakan. Sudah jam berapa ini, ayo tidur." Bastian menarik lembut kepala Karina agar duduk. Karina mencebik tak suka. "Kamu mau pulang saat aku tidur 'kan? Nggak boleh!" "Enggak, aku nggak pulang. Sengaja ngajak tidur karena