"Tau" balas huanxiu datar sementara liuna dan Xian mao hanya mampu mengelus d**a mereka pelan untuk bersabar menerima tingkah kutub utara dan narsis milik huanxiu yg telah didiagnosa tidak memiliki obat lagi.
•
•
•
•
•
"Huh, akhirnya kalian datang juga! Darimana saja kalian huh?! Lama sekali" ucap Minfei cemberut dan bermuka masam.
"Mandi" ucap huanxiu polos.
"Bersiap tentunya gege, kau pikir kami tengah melakukan apa? Pesta teh? Perjamuan keluarga? Haish" ucap kesal liuna sembari mempoutkan bibirnya yg menambah kesan imut terhadap wajah liuna.
"Hamba habis mendandani kedua tuan putri, pangeran minfei" jawab Xian mao sembari menunduk.
"Astaga kalian ini jawabannya berbeda-beda tetapi tetap satu jua yah" helaan nafas kasar keluar dari mulut plum milik minfei, iapun sempat menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Mari kita segera pergi ke aula. Ayah telah memanggil kita semua untuk diberikan seputar pertanyaan dan sambutan" ajak pangeran minfei sembari menggandeng tangan huanxiu tanpa persetujuan sang pemilik tubuh. Huanxiu tidak merasa risih toh dia hanya menganggap minfei sebagai temannya.
Sementara liuna mendengus kesal akan tingkah kakaknya yg seakan tidak menghiraukan keberadaannya dan juga keberadaan xian mao.
Dasar kakak s****n! Batin liuna kesal.
"Ayo Xian mao kita bisa pergi sendiri ke aula" ajak liuna, Xian mao mengangguk dan mengikuti langkah liuna dari belakang.
Mereka berjalan melewati taman, setiap mereka melewati taman akan ada banyak pelayan yg menunduk patuh dihadapan mereka. Terkadang para dayang dan kasim akan memberikan mereka jalan, saat mereka terlihat berjalan melewati para dayang dan kasim yg tengah melintas dihadapan mereka.
~~~~~~~~~~
Akhirnya mereka telah sampai di Aula kerajaan Utama. Mereka melangkah masuk diiringi dengan teriakan kasim yg memberitahukan kedatangan mereka didepan pintu aula. Minfei memandu didepan sementara tangannya masih memegang tangan huanxiu dengan erat seakan tidak ingin melepaskannya. Sementara dibelakang terdapat Liuna dan Xian mao yg tengah mengekor.
Mereka membungkuk hormat kepada Kaisar Zhao dengan sopan, huanxiu memberi salam yg benar kepada kaisar Zhao itu juga membuat permaisuri Shili yg berada diAula menjadi memiliki rasa ketertarikan kepada huanxiu. Permaisuri Shili adalah Ibu dari pangeran Zhao Zianfei sang putra mahkota, Zhao Minfei pangeran keempat dan Zhao Liuna putri keenam.
"Apakah kau yg bernama Huanxi?" tanya kaisar Zhao langsung kepada intinya sebab kaisar bukanlah orang yg suka berbasa-basi dan memperlakukan 'orang' lain dengan ramah.
"Benar yang mulia" ucap huanxiu ramah dan sopan. tatapan huanxiu juga menghadap kebawah berkesan seorang yg muda lebih menghargai kepada yg lebih tua (berumur).
"Zhen benar benar menyukaimu. kau adalah orang hebat yg mampu menyelamatkan Putra dan Putriku.Terimakasih untuk semuanya putri...." ucap kaisar Zhao senang dan tulus kepada huanxiu, sebab kaisar sangat menyayangi putra dan putrinya ini lebih dari anak anaknya yg lain. Kaisar zhao menggantungkan ucapannya karena ia lupa siapa nama huanxiu.
Note : [Zhen : panggilan aku, untuk kaisar]
"Huanxi" sahut minfei yg mengetahui jika sang kaisar belum mengetahui atau lupa akan nama dari huanxiu.
"Ahh..ternyata namamu putri Huanxi ya, nama yg sangat indah putri" ucap Permaisuri Shili dengan senyum yg terpatri di wajah cantiknya. Padahal permaisuri shili sudah termasuk paruh baya tetapi wajahnya masih sangat terlihat muda bahagaikan wanita yg belum mempunyai keturunan.
"Terimakasih atas pujian anda yang mulia Permaisuri, tetapi hamba tidaklah secantik dan seanggun anda" ucap Huanxi menunduk kearah permaisuri shili. Sementara permaisuri shili sangat gemas dengan tingkah putri kecil didepannya ini.
Kenapa harus ada sesi pujian, aih! Aku sangat lapar batin huanxiu yg tengah menunduk dengan datar.
"Ah ya kalau boleh zhen tahu putri huanxi dari kerajaan/berasal dari mana?" tanya Kaisar Zhao yg penasaran.
"Yang rendahan ini hanya dari Kediaman Jendral Lee di kerajaan Zhiyu, kaisar" ucap huanxi dengan nada lembut. Kaisar zhao hampir saja tersedak ludahnya sendiri.
"Uhuk!! A, ahhh apakah kau yg selalu diremehkan itu putri? Mereka benar-benar sangat kejam kepadamu?!..mulai saat ini Zhen akan menghukum bagi siapapun yg mencoba atau menyakitimu putri Huanxi!! " Geram kaisar Zhao sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Disertai suara yg keras kaisar Zhao mengucapkan kata-katanya didepan banyak mentri dan kasim.
Kekuatan yg besar..sungguh tidak sia sia aku menghabiskan 60 keping emas ku..hahaha batin Huanxiu
"Ahh, itu karena putri ini terlalu lemah dan tidak berdaya sehingga selalu saja diremehkan" ucap huanxiu merendah dan dibumbuhi dengan tatapan sendu yg membuat banyak tatapan mata yg merasa kasihan kepada huanxiu.
Apa!! Lemah?! oh huanxi jangan bercanda, bahkan kau ini lebih hebat berkali kali kali kali lipat dariku dan semua yg ada di kerajaanku ini..
Batin Minfei meringis
Jika huanxi lemah lalu aku dan kakakku apa? Ha, haha harus kukatakan apa sampah atau limbah?? Hiks kau terlalu merendahkan diri huanxi batin Liuna
"Janganlah seperti itu putri huanxi. Zhen merasa sangat sedih jika melihatmu bersedih, karena zhen sudah menganggap mu sebagai putriku sendiri. jadi jangan sungkan untuk meminta pertolongan atau meminta apapun dariku, apa kau mengerti putri, oh ya mulai sekarang jika kau berada di dalam wilayah atau kerajaan Seljuk ini namamu bukanlah Lee Huanxi ning tetapi adalah Putri Zhao Huanxi Ling" ucap kaisar Zhao tegas, entah kenapa hati kaisar zhao yg awalnya keras menjadi luluh melihat tingkah dan kehidupan huanxiu yg sangat menyedihkan dibandingkan dengan para putri bangsawan lainnya.
Masuk perangkap batin huanxiu.
"Aku setuju ayah!!" ucap liuna senang.
"Saya juga ayahanda" ucap minfei sembari mengangguk menyetujui ucapan liuna.
"Terimakasih atas semua berkah berlimpah dari yang mulia kaisar Zhao. Putri yg rendah ini sungguh sangat beruntung" ucap huanxiu dengan nada rendah dan sopan secara bersamaan, jangan lupakan tatapan sendu dan putus asa miliknya membuat semua orang yg berada di aula menjadi ikut bersedih, sungguh besar daya pikat dari huanxiu.
"Haish, bukankah zhen sudah bilang bahwa kau itu juga adalah salah satu putriku. Maka mulai sekarang panggilah zhen dengan sebutan ayah atau ayahanda, apa kau mengerti putri Zhao Huanxi?" ucap kaisar Zhao mantap dan menekankan 2 kata terakhir. Huanxiu sedikit tersentak lalu segera lah ia menunduk kembali dan tanpa diketahui oleh orang lain bahwa ia diam-diam menunjukkan smirk iblis andalannya.
"Baiklah a, ayah" ucap huanxiu sedikit kikuk sambil membungkuk tanda hormat. Kaisar zhao tersenyum puas mendengarnya.
Setelah huanxiu, minfei dan liuna pergi dari aula didepan pintu aula sudah terpampang xian mao yg selalu setia menunggu sang junjungan. Mereka ber4 pun segera pergi dari aula kerajaan menuju kekediaman Bintang yaitu kediaman tempat dimana huanxiu tinggal sekarang.
Sementara itu diaula kaisar zhao senang karena mendapat seorang putri baru yg baik, cantik, sopan dan mungkin bisa dijadikan menantu saat usianya sudah beranjak 15-17 tahun.
"Zhen memberikan perintah untuk menyebarkan dekrit kerajaan yg menyatakan bahwa Putri Huanxi diangkat menjadi Putri utama Di kerajaan seljuk dengan Gelar Putri Bintang. tidak hanya itu mereka juga harus memanggil putri huanxi dengan sebutan Putri Zhao Huanxi Ling" ucap kaisar dengan nada berbinar dan tegas, seluruh mentri dan jendral yg mendengar itu juga ikut senang bagi yg sudah mengetahui sifat huanxiu dan ada yg masih merasa bingung sebab bagaimana kaisar zhao dengan mudah mengangkat orang luar menjadi anggota keluarga.
Note : [Putri bintang : putri yg mempunyai kekuasaan selayaknya pangeran mahkota, bahkan kedudukan mereka sama/setara].
"Yang Mulia Kaisar. sebenarnya siapakah Putri Zhao Huanxi ini? Dan darimana dia berasal bagaimana bisa anda mengangkatnya menjadi Putri Bintang?" tanya salah satu mentri yg bernama Mentri Bai atau biasa dikenal sebagai mentri bahan pangan, ia baru saja datang karena sempat mengurusi bahan pangan untuk keperluan rakyat. Dan ia otomatis merasa bingung akan dekrit yg secara tiba-tiba ini diajukan.
"Ahh soal itu, dia sangat aku sayangi dan dia juga telah menolong putri dan putraku yg ingin dibunuh dan dijual oleh mentri s****n itu!!!" ucap kaisar dengan nada marah.
Semua mentri dan jendral yg ada diaula pun sudah tahu tentang masalah ini bahkan banyak dari mereka yg membenci Mentri Tien sang mentri politik yg terkenal karena kelicikkan dan sikapnya yg biadap. Bahkan mentri tien pernah memaksa salah satu dari putri kerajaan tetanggan menjadi selirnya, sungguh besar nyalinya.
"Hamba mengerti kaisar, maafkan atas kelancangan hamba karena telah mengungkit tentang mentri yg bodoh itu" ucap mentri bai meminta maaf sembari membungkuk kepada kaisar.
"Baiklah karena zhen sedang dalam suasana bahagia, maka zhen akan memaafkanmu mentri bai" ucap kaisar bermurah hati dan memerintahkan mentri bai untuk bangkit dari hormatnya.
"Terimakasih atas berkah yg Yang Mulia Kaisar berikan" ucap mentri bai sembari ber Kowtow.
•
•
•
•
•
Dekrit kerajaan telah disebarkan di seluruh penjuru wilayah kerajaan seljuk. Semua warga terlihat bingung tetapi tetap mendukung atas apa yg diputuskan ole kaisar mereka, sebab kaisar zhao adalah seorang yg baik hati dan bijaksana dalam mengambil semua keputusan.
"Wah sepertinya putri zhao huanxi ling ini sangatlah baik ya, sehingga dia diangkat sebagai Putri bintang oleh kaisar zhao"
"Benar sekali ucapanmu itu, aku tidak sabar untuk menghadiri pesta perayaan besok malam sebagai tanda menyambutan dan pengenalan putri zhao huanxi ling kepada seluruh rakyat dan besan keluarga kerajaan"
"Aku juga, aku harap putri Zhao huanxi ling adalah putri yg cantik"
"Aku dengar dia sangat pintar dan juga telah menyelamatkan pangeran minfei dan putri liuna dari bahaya. wah sungguh hebat!"
"Benarkah aku semakin tidak sabar"
"Andai aku pangeran sudah kunikahi putri Zhao huanxi"
"Eh aku juga mau menikahinya"
"Aku berharap dia sangat baik dan anggun"
"Benar! Semoga saja"
Itulah berbagai gosip dan ungkapan-ungkapan selamat dari para rakyat yg telah membaca dan mendapatkan dekrit tersebut. Sementara ditempat lain huanxiu dan xian mao sedang berada dikediamannya untuk menyesap teh hijau buatan huanxiu. Huanxiu sudah bosan demgan teh hitam biasanya, ia memerintahkan xian mao membeli teh hijau segar lalu ia sendiri yg akan menyeduhnya.
~~~~~~~~~~~
"Xian mao. Kita benar benar beruntung" ucap huanxiu sembari menyesap tehnya dengan pelan.
"Maksud anda Xiaojie?" ucap Xian mao yg tidak paham arah pembicaraan dari sang junjungan.
Note : [Xiaojie : panggilan untuk nona muda bangsawan].
"Ah, sudahlah nanti kau juga akan paham" ucap huanxiu malas menjelaskan dan dibalas anggukan kecil oleh xian mao.
"Dan jangan panggil aku dengan sebutan xiaojie lagi, aku sangat tidak menyukainya" ucap huanxiu jujur dan sekaligus muak. Ia tidak suka dipanggil yg aneh-aneh seperti itu.
"Ahh, baiklah nona. Nuby akan ingat perintah dari nona huanxi" ucap Xian mao sembari mengangguk dan mengusap kepalanya yg tidak gatal.
Note : [Nuby : panggilan Aku/saya untuk pelayan]
"Aku sepertinya harus mencari sesuatu" ucap huanxiu dan beranjak dari kursi yg ia duduki.
"Apa itu nona? Nuby akan segera carikan, silakan nona menyebutkan apa keinginan dari nona" ucap Xian mao dengan tatapan bersungguh-sungguh.
"Kau tidak akan bisa..ayo kita ke.."