Part 12

1203 Kata
Blok Z sudah sangat ramai, mobil Zyzy tidak dapat akses masuk lebih dalam karena sejak tikungan blok Z sudah ditutup untuk umum. Sudah banyak alat berat yang berada di area blok Z, Zyzy memarkirkan mobilnya sembarangan dan keluar, ia berusaha melewati kerumunan orang yang melihat eksekusi blok Z. Dengan susah payah Zyzy bisa membelah kerumunan ia berniat menuju minimarket miliknya dan bernegoisasi dengan eksekutor, Zyzy berlari menuju minimarket miliknya yang berjarak satu kilometer dari tempat ia memarkirkan mobilnya. Zyzy terengah engah karena ia berlari dengan sekuat tenaganya menuju lokasi minimarket miliknya, 20 meter sebelum ia sampai, ia melihat alat berat sudah mulai bekerja. Zyzy terpaku di tempatnya, setengah bangunan minimarket miliknya sudah hancur. Ia terduduk tak berdaya, kakinya lemas, wajahnya terlihat sendu matanya sudah berkaca kaca. Hasil kerja kerasnya sudah hancur walau ia nantinya akan mendapatkan ganti rugi. Memang minimarket Zyzy ada di sudut blok Z dan bangunan pertaman yang dihancurkan, matanya masih mengawasi alat berat yang menghancurkan minimarket miliknya dan meratakannya dengan tanah walau masih ada produk, barang barang elektronik dan lainnya. Tak menyangka jika pengacara itu sangat lick dan sangat jahat, tidak memberinya kesempatan untuk membereskan barang barang dalam minimarket. “Nona, nona tidak seharusnya ada disini, bahaya,” sebuah suara membuat Zyzy menengadahkan kepalanya, ia melihat seorang gadis seusianya berdiri didepannya. “Anda juga kenapa ada disini, bahaya,” jawab Zyzy. Gadis itu tersenyum, “saya kebetulan lewat blok ini dan melihat ada keramaian jadi saya penasaran ternyata ada penggusuran,” ucapnya. Zyzy kemudian berdiri, ia masih menatap ke arah minimarket miliknya. Gadis itu juga melihat ke arah yang sama. “kamu kerja disana?” tanya gadis itu. “Minimarket itu hasil kerja kerasku, sekarang hancur berkeping keping.” “Kenapa tidak kamu bereskan dulu semua barang dan produknya, sayang sekali kalau hancur seperti itu,” jawab gadis itu. “Ceritanya panjang.” “ayolah aku traktir minum, aku lihat kamu shock,” gadis itu menarik tangan Zyzy, Zyzy menurut dan mengikuti langkah gadis itu keluar dari blok Z menuju sebuah café tak jauh dari blok Z. Zyzy dan gadis itu duduk berhadapan di sebuah café, juice jeruk sudah ada di hadapan mereka masing masing. “Minumlah dulu,” ucap gadis itu, “oh ya kenalkan namaku Adhara, kamu?” “Zyvara, panggil saja Zyzy.” Zyzy meminum beberapa teguk jus jeruk didepannya, perasaannya sedikit tenang. “Hai Zy, senang berkenalan denganmu,” ucap Adhara. “Senang berkenalan juga denganmu Adhara.” “Panggil saja Ara.” “Ara.” “Hebat ya kamu, masih muda sudah punya minimarket atas usaha sendiri.” “Biasa saja, kalau kamu kerja dimana?” “Aku kerja di sebuah Event Organizer.” “Oh event organizer, bertemu macam macam orang dengan keinginan bermacam macam juga ya?” “Jangan bilang, ada saja permintaan yang mengada ngada tapi kami sebagai EO berusaha mewujudkan keinginan klien, seperti minggu ini aku mengurus acara pertunangan adik sepupu aku.” “Kemauannya aneh?” tanya Zyzy, “Enggak hanya saja hal yang menyebalkan adalah ia baru memberi tahu minggu lalu untuk pertunangan minggu ini, menyebalkan bukan?” “Kamu menyanggupinya?” “Tentu, aku yakin EO aku mampu.” “Kamu hebat Ara.” “Kamu juga hebat Zy.” Zyzy tersenyum, ia merasa sangat nyaman bicara bersama Adhara, Adhara bisa menghiburnya saat ia down kehilangan hasil jerih payahnya. ZYzy dan Adhara bicara panjang lebar hingga saling bertukar nomor ponsel. ~~~ ~~~ Zyzy berbaring di ranjangnya, menatap langit langit kamar dan merenung, ia belum ikhlas kehilangan minimarketnya tapi semua sudah rata dengan tanah. Wakil dari PT. Angkas Raya sudah menghubunginya dan mengatakan akan mengganti rugi semua produk an alat elektronik di minimarketnya yang hancur karena penggusuran yang dilakukan saat ia setuju dan tanda tangan tanpa menunggu beberapa waktu untuk dirinya memindahkan produk dan alat elektronik di minimarketnya. Pikiran Zyzy kembali tertuju pada pria yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tanda tangannya dengan menyandera para karyawannya, ia benci pria itu dan berharap tidak akan bertemu untuk selamanya. Ia heran kenapa ada orang seperti Athar di dunia ini, yang tidak memiliki perasaan iba dan simpati pada orang lain. Pintu kamar Zyzy diketuk beberapa kali kemudian terbuka, ia melihat papa dan mamanya masuk dalam kamarnya. “Zy, benar minimarket kamu sudah rata dengan tanah, blok Z digusur kamu tidak mengatakan apa apa pada papa sayang,” tanya pak Chandra kemudian duduk di tepi ranjang, begitu juga bu Yulia. “Zyzy tidak mau membuat mama dan papa khawatir, sudahlah semua sudah terjadi, semua pengusaha setuju menerima ganti rugi, hanya Zyzy yang bersikeras menolak, apalah daya Zyzy hanya seorang diri jadi Zyzy menyerah.” Jawab Zyzy perlahan. “Papa yakin kamu akan bangkit Zy, kamu bisa gunakan uang ganti rugi itu untuk memulai bisnis baru, membangun minimarket baru atau mungkin supermarket.” “Lihat nanti deh pa, Zyzy belum berpikiran jauh.” “Ya sudah sayang kamu istirahat saja, oh ya kamu ke salon mama ya besok.” “kenapa ma?” Weekend ini kan pesta pertunangan kamu dengan Leon, kamu harus perawatan dulu beberapa hari biar wajah kamu glowing saat hari H.” Zyzy menghela nafas, “Iya ma.” Pak Chandra dan bu Yulia beranjak dari duduknya, mereka kemudian keluar dari kamar Zyzy membiarkan Zyzy tenang, mereka tahu minimarket itu adalah kebanggaan Zyzy, hancurnya usaha yang ia rintis dari nol membuat Zyzy down. “Pa, bagaimana kalau setelah pesta pertunangan, kita ajak Zyzy liburan, liburan keluarga, sama keluarga Leon juga, ya saling mendekatkan antar dua keluarga.” “Ide bagus ma, boleh boleh.” “Baiklah, biar mama yang urus semua akomodasinya.” Oooo---oooO Zyzy menatap aplikasi mobile banking di ponselnya, ada uang berjumlah besar yang masuk dalam rekeningnya, jumlahnya dua puluh milyar, perjanjian yang ia tandatatangani ia menerima tujuh belas milyar berarti ia menerima ganti rugi produk dan alat elektronik sebesar tiga milyar. Zyzy melemparkan ponselnya diatas ranjang, matanya menerawang, walau semua sudah rata dengan tanah tapi perasaannya masih tidak rela, Zyzy kemudian masuk dalam kamar mandi, hari ini ia akan ke salon mamanya untuk melakukan perawatan dirimenjelang pesta pertuangannya dengan Leon weekend ini. Di tempat lain, Athar masuk dalam sebuah unit apartemen mewah, ia malas pulang ke rumah kedua orangtuanya beberapa hari ini, itu dikarenakan papanya tahu jika ia curang dalam kasus penggusuran PT. Angkasa Raya, walau papanya tahu sejak dulu jika ia selalu menghalalkan segala cara tapi kali ini papanya terlihat sangat marah membuat Athar menghindari interaksi dengan papanya untuk beberapa waktu. Athar masuk dalam kamar utama yang luas dengan bed ukuran besar, ia lemparkan tas kerjanya sembarangan dan menghempaskan tubuhnya di ranjang. Tugasnya sudah selesai dengan PT. Angkasa Raya, ia sudah membuat semua pengusaha di blok Z mau digusur dan diberikan uang ganti rugi, walau saat terakhir ia harus melakukan hal buruk pada gadis pemilik minimarket yang adalah Zyzy. Baru kali ini Athar menjumpai orang yang keras kepala dan tidak mau kerja sama, hingga ia harus mengambil langkah tidak selayaknya yaitu menculik karyawan Zyzy dan menyanderanya untuk mengancam Zyzy dan memang berhasil. Baginya melakukan hal seperti itu adalah sah sah saja hanya untuk mengancam, ia tidak pernah benar benar mencelakai orang sampai masuk rumah sakit, Athar masih mempunyai sedikit sisi kemanusiaan tapi bagi Zyzy Athar tidak berperikemanusiaan, menghalalkan segala cara demi memuluskan apa yang ia inginkan. Lynagabrielangga.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN