"Boleh gak, kalau tambah satu hari lagi, " Cicit Atala dengan suara pelan namun masih bisa di dengar dengan baik oleh Alvaro dan juga Erlangga. Tampak, mereka berdua sangat syok mendengar permintaan Atala barusan. "Apa yang buat kamu betah di sini? Sama sekali tidak nyaman. " Balas Erlangga dan Alvaro hanya bisa mengangguk antusias membenarkan kalimat sang ayah barusan. "Bukan tinggal di sini, aku mau tinggal di rumah Mama. " Cetus Atala menyahut. Mereka berdua diam cukup lama, saling menatap sama lain hingga akhirnya Alvaro menganggukkan kepalanya ke arah sang ayah. Ia mengerti betul ala itu makan dari kata rindu, apalagi merindukan sosok ke dua orang tua. Ia tak mau melihat Atala muram karena merindukan sosok ke keluarganya. "Ya udah boleh, satu hari satu malam aja, kan? " Sahut Er

