Bab 23

1111 Kata

Ratna memegang erat tangan suaminya, sedari tadi Celia terus saja menangisi sang ayah yang tak kunjung sadar usai di obati oleh dokter. Gadis kecil tersebut ikut berbaring di ranjang rumah sakit bersama dengan tubuh sang Ayah sembari memeluk pria terhebatnya tersebut dengan sangat erat. "Mama, Ayah kapan bangun? Celia kangen." Isak Celia di sela Isak tangisnya yang terdengar memilukan. Ratna menghapus air matanya yang menetes, tersenyum pilu ke arah sang putri lalu mengelus kepala Celia dengan lembut. "Sebentar lagi ya, sayang. Ayah masih capek." Balasnya dengan sabar. Tangan Anton mulai bergerak, membuat Celia yang merasakan pergerakan dari sang ayah langsung menghapus air matanya dengan cepat. "Mah! Ayah udah bangun." Seru Celia yang langsung bangkit dari baringnya. Ratna juga merasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN