Atala menatap kesal ke arah Alvaro, pria itu saat ini tengah bersiap untuk tidur, menata seprai yang akan ia kenakan padahal sudah jelas terlihat rapi setiap saat. Lalu apa yang tengah ia benahi? Pencitraan doang? Sedangkan Atala memeluk guling sembari melirik ke beberapa arah di ruangan besar tersebut. Di mana ia akan tidur? Masa iya ia tidak di beri kamar? Tega sekali. "Gue tidur di mana?" Tanya Atala dengan santai. Alvaro menoleh ke arahnya sebelum akhirnya ia mendudukkan bokongnya di kasur nan empuk tersebut. "Lantai," sahutnya dengan ketus lalu berbaring dengan nyaman di kasur, ia bahkan langsung menarik selimut dan menutup ke dua matanya, membiarkan Atala mendengus kesal dan mengabsen semua nama binatang yang ia ingat dalam hati. Tak mau berdebat dengan pria dingin tersebut, Atala