Atala memegang erat tangan Ratna, wanita yang telah melahirkannya tersebut menangis tanpa henti, air matanya terus saja mengalir dengan sangat deras di iringi dengan suara Isaknya yang terdengar sangat memilukan. Atala juga ikut menangis, dua hari ia tak bertemu dengan ibu tercintanya ini, ia merindukan semuanya. Merindukan kegaduhan setiap pagi saat sang Mama membangunkan suami dan ke dua anaknya, merindukan suasana sarapan pagi yang ceria dan penuh dengan tanda tanya. Merindukan semua masakan sang Mama, celotehan Celia, curhatan masalah di malam hari untuk mempererat kasih dan sayangnya, dan jangan lupakan tentang pelukan hangat Ratna yang sukses membuat rasa lelah Atala lenyap seketika. "Sayang," Isak Ratna di sela-sela Isak tangisnya. Untuk melanjutkan kalimatnya saja ia tak sanggup.