Bab 102

1034 Kata

Ke dua tangan Alvaro bergetar hebat di luar ruang operasi, tubuhnya di penuhi oleh darahnya sendiri dan juga darah Atala. Ia bahkan tak bisa melihat mata indah sang istri di sepanjang perjalanan karena Atala sudah tak sadar kan diri. Ia menjambak rambutnya sendiri dengan frustrasi, ia tidak ingin kehilangan sumber kebahagiaan. Tidak, jangan Atala yang pergi. Kalau bisa, ia saja.  "Var, " Panggil Dokter Teguh yang baru saja datang menghampiri nya. Alvaro langsung memeluk pria tersebut dengan erat sembari menangis tersedu. Dokter Teguh membiarkan jaket putih kebanggaannya kotor dari darah lalu menepuk pelan punggung Alvaro agar temannya tersebut lebih tenang.  "Sini, duduk dulu. " Dokter Teguh membawa Alvaro untuk duduk di kursi tunggu, memegang salah satu tangannya dengan erat lalu membia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN