Acara demi acara telah dilaksanakan dengan baik dan lancar. Aku dan Rangga kini sudah berada di dalam kamar milikku. Kamar besar bernuansa pink ini terasa mengecil semenjak keberadaan Rangga.
"Apa AC disini tidak terasa ya," ujar Rangga saat melihatku mengibas-gibaskan tangan ke wajah. mendekatiku sambil membuka jas dan kancing kemeja.
What? Pria ini kenapa begitu mengarang, tidak terasa apanya? AC di sini besar sekali ditambah di luar hujan. Bukan tidak terasa yang membuatku gerah tapi keberadaanmu yang membuatku gerah bodoh!
"Ada apa? kau ingin aku membantu membuka gaun?"
"Dengan senang hati," ujarnya sambil semakin mendekat.
"Tidak!" aku berteriak dan langsung becir ke masuk ke dalam kamar mandi. Berdebat dengan Rangga rasanya seperti berdebat dengan seorang bayi, percuma!
Kudenga
