Si pengetuk pintu

1176 Kata

"Tidak, tidak! Aku ngantuk, kau lupa tadi? kau bilang pada ibu jika aku sudah tidar dan tidak ingin di ganggu. Jadi, biarkanlah aku tidur dan jangan menggangguku!" ucapku sambil mengerlingkan satu mata menggodanya balik. "Ck, pelit sekali kau tidak me-" Tok-tok-tok. Suara ketukan pintu memutus ucapan Vivi, aku menoleh pada Vivi kemudian beralih pada jam tangan berwarna emas yang tadi Rangga beli. Vivi sempat melirik, namun baru saja ia ingin berkomentar, suara ketukan pintu lebih keras. Membuat Vivi langsung beranjak tapi segera aku tahan. "Jam 11 seperti ini, ada yang bertamu?" tanyaku heran. "Jangan-jangan, hantuuuu," aku sudah memejamkan mata ketakutan. Benarkah di tempat kos seperti ini horor. "Apaan kakak ipar ini, tidak mungkin lah." "lalu siapa yang mengganjal pintu itu?" tany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN