"Lepas! Kau menyakitiku Vi." Gina merintih tatkala Vian mencengkram lengan dan mendorong tubuhnya. "Sakit kau bilang hah? Apa yang dirasakan Nadia lebih sakit dari pada kamu." Sentak Vian, tangannya mengapit wajah Gina dengan kuat. "Dia kehilangan bayinya gara-gara kamu!" Timpalnya membuat Gina menatapnya tak percaya. "Kau menyalahkanku atas keguguran gadis itu?" Tanya Gina sambil menggeleng, matanya sudah berkaca-kaca. Bagaimana bisa Vian menyalahkan dirinya dalam hal ini. Jelas-jelas mereka berdua ikut andil. Lagi, perlakuan kasar apa ini. Bukankah tadi dia begitu romantis. "Vi! Vi! Kau mau kemana?" Teriak Gina ketika Vian melenggang pergi dan menutup pintu dengan kasar. *** "Apa tidak sebaiknya kita jalan-jalan terlebih dahulu nona?" Tanya Sekertaris Rey membuyarkan lamunank