"Halo," "Papa. Aku besok main ke Sudirman ya? Aku, Mas Niko sama kembar ke sana main. Kangen Papaaa, Ibuuu. Oiya. Ada oleh-oleh juga dari Bantul, Pa. Dari Mama Yuna. Dia minta maaf nggak datang pas acara Papa. Ada undangan keluarga juga di sana." Akhyar memejamkan matanya mendengar renyah suara anak yang amat dia sayangi itu. Tiba-tiba-tiba saja dia merindukan Sabine, sosok yang sudah memberinya kebahagiaan dan terlepas dari pikiran buruk masa lalunya. Entah kenapa dia merasa Sabine tidak sungguh-sungguh mempertanyakan haknya waktu itu. Mungkin cemburu saja, pikirnya. Setelah Sabine mempertanyakan janjinya di acara itu, Sabine dan Akhyar bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Sabine sempat terlihat kikuk dan merasa bersalah dengan pertanyaannya ketika berkum

