Sabine remas rambutnya kuat-kuat. Dia sama sekali tidak bermaksud menguasai harta papanya. Dia sendiri merasa aneh, kenapa pertanyaan itu langsung meluncur begitu saja dari mulutnya saat itu. Padahal bukan itu maksudnya. Dia sendiri juga waktu itu sedang menenangkan diri karena dorongan kecemburuan yang semakin kuat. Dia tidak menduga Akhyar muncul di hadapannya. Tiba-tiba ponsel Sabine yang berada di meja kecil dekat Niko duduk berbunyi cukup kuat. Niko langsung mengambilnya. "Mama Selita," ucap Niko seraya menyerahkan ponsel ke Sabine. Sabine terperangah. Kenapa mamanya menghubunginya di malam yang cukup larut ini? "Halo, Ma," "Sabine! Kenapa Akhyar menuduh Mama mau menguasai harta-hartanya? Kenapa!" Sabine terkejut mendengar suara mamanya yang menggelegar di telinganya. Tangan S

