Akhyar terkekeh. Dia kecup mata kanan Ola dengan sedikit menekan ujung bibirnya sehingga terdengar decakan kecil. “Kamu capek. Baru juga pulang,” tolak Akhyar halus. Dia duduk di tepi kasur sambil mengusap-usap kepala Ola lembut. Akhyar tatap wajah Ola dengan perasaan bersalah. Merasa dirinya tidak berhenti membuat Ola sedih. Merasa egois karena secara sepihak memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak, tanpa mempertanyakan kesediaan istri. Akhyar pun merasa mementingkan dirinya sendiri bercinta dengan ‘bungkusan’ karena Ola ternyata tidak menyukainya. Ola sangat menjaga perasaannya dengan menuruti semua kemauannya. “Aku mau anumu, Mas. Masuk ke tubuhku sekarang…” pinta Ola manja. Akhyar tersenyum memandang wajah sayu istrinya. Perasaannya sangat tenang mendengar rengek manjanya. “

