Suasana makan siang hari itu di rumah Niko sangat menyenangkan. Selita dan Mark akhirnya memenuhi janji kembali ke rumah Sabine. Kehadiran mereka sangat membahagiakan keluarga Sabine, juga Akhyar dan Ola tentunya. Apalagi Selita berapi-api bercerita tentang apa yang sudah dia lewati sedari semalam. Dia tidak saja menceritakan tentang dirinya yang langsung melabrak Akhyar, tapi juga proses keberangkatannya dari Melbourne ke Jakarta yang banyak mengalami hambatan. Pesawat yang dia tumpangi mengalami delay dua jam, juga Mark yang tiba-tiba pusing karena terlambat makan. Tapi perjuangan Selita mempertahankan 'namanya' membuahkan hasil maksimal. Dia puas bisa bertemu dan melabrak orang yang mengganggu pikiran Sabine, anak yang sekarang sangat dia sayang. Sabine ikut senyum-senyum mendengar ce

