POV Adam "A-duuuh, yaa, ampun!" Puk! Aku menoleh kaget saat Lana tiba-tiba memukul kepalanya sendiri dengan telapak tangannya cukup keras. "Ada apa, Lana?" tanyaku heran saat dia memijit kepalanya, lalu menarik napas panjang-panjang. "Aku bener-bener gak berpikir panjang saat mau pergi dari rumah tadi," ucapnya dengan wajah menyesal. Apa jangan-jangan dia berubah pikiran lagi? "Ada yang mengganggumu?" tanyaku ingin tahu. "Iya, ini sangat menggangguku. Aku merasa sangat bodoh karena pergi dari rumah begitu aja, Pak." "Kamu menyesal pergi dari rumah?" Aku lagi-lagi menoleh memandangnya. Ia mengangguk. "Sangat menyesal, Pak. Sangat-sangat menyesal. Aku nyesal pergi dari rumah gak bawa baju sama sekali, gak bawa baju tidur, gak bawa celana dalam, gak bawa be-- he he." Dia nyengir saat