Aku mengepalkan tangan lagi, benar-benar ingin kumakan si Lehan itu. Mungkin saat ini Lana sedang bertanya-tanya kenapa aku membohonginya. Aku menepuk jidat keras. Asta-gaaa, aku harus menjawab apa jika nanti Lana bertanya kenapa aku berbohong, warung sudah ada karyawannya tapi mengaku belum ada karyawan bahkan menyuruh Lehan pergi. Harus menjawab apa? Aku memijit-mijit kening dengan satu tangan mengemudi, ini gara-gara Lehan, sungguh rasanya ingin benar-benar kumakan, dia. Le-haan, membuatku gemas. Dadaku bergemuruh saat membelokkan mobil ke halaman warung. Aku menahan luapan rasa malu yang kian menerjang benak saat berjalan ke arah Lana, dia memakai dres merah maroon pemberianku semalam sebagian ditutupi celemek, tengah melayani pelanggan. Aku berjalan dengan menunduk, langsung saja men