Part 5

1721 Kata

POV Lana Aku memberanikan diri memandang suamiku sekaligus saat ini sedang sangat malu. Kak Adam-dadaku selalu berdebar tiap memanggilnya Kak, karena biasanya aku memanggilnya Pak sebab dia adalah bosku. Kak Adam sama sekali tak menjawab, membuatku menyimpulkan bahwa aku memang berat baginya. "Pasti aku berat, yaa?" Aku memandangi wajahnya dengan d**a bergemuruh. Selalu saja salah tingkah, tiap bertemu tatap dengannya. Ia mengulum senyum, jari telunjuknya menyentil hidungku. "Tidak sama sekali, Sayang. Adik seringan kapas," sahutnya namun aku tak percaya begitu saja. Kalau ringan gak mungkin jatuh, kan? Kak Adam lagi-lagi tersenyum. "Sebenarnya, tadi kakak kesandung gaun adik, jadinya jatuh." Dia nyengir. Diusapnya lembut kepalaku. "Sakit, ya?" tanyanya. "Huk um." Kuanggukkan kepala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN