POV Rivan + Ilana "Bagaimana? Tidak berani?" Tatapku mengejek. Bisa-bisanya dia mau mengibuliku. Dikiranya aku bodoh, mungkin sehingga bisa dengan mudah ia bohongi. Ibu dan aku berbeda. Ibu gampang percaya sementara aku ... beda. "Siapa juga yang gak berani. Harusnya kamu bilang sama temenku Mas, WA dia bukannya bilang padaku." Dia berpaling saat tidak sengaja bertemu tatap denganku. Aku yakin dia takut ketahuan makanya mengalihkan pandang. "Aku bilang padamu karena aku yakin kamu adalah Rini. Jadi, aku bilang padamu." "Sudah kubilang aku bukan Rini!" katanya dengan wajah jengkel. Dia menyentak napas keras yang aku yakin dia lakukan untuk menutupi jati dirinya agar tidak terbongkar. Aku mengangguk-anggukkan kepala. "Ya ya, baiklah aku akan percaya padamu jika, saat ini kamu bilang pa