Part 10

1348 Kata

POV Rivan Setelah berkata begitu, ibu bergegas pergi. Aku memandangi Rini. Dia terlihat salah tingkah terus kuperhatikan. Gelagatnya mirip sekali dengan Rini. Itu membuatku semakin yakin bahwa dia benar-benar sahabat baiknya Ila bukan Lili seperti yang dikatakannya. Pasti ada yang disembunyikan darinya. Aku sangat yakin. "Ada apa Mas lihatin aku sebegitunya? Naksir, ya? Sama seperti kakakku, aku juga sudah punya suami, sudah punya anak, jadi maaf gak boleh naksir aku!" ucap Rini dengan pedenya sampai mataku melebar tak percaya mendengar ucapannya. "Bilang apa kamu barusan Rin? Aku naksir kamu?! Mimpi kamu, Rin!" Aku mengembuskan napas keras, sangat jengkel padanya karena dia terus saja mengelak bukan Rini. Dia memang cantik, tubuhnya seksi dengan wajah keibuan, tapi aku sama sekali tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN