POV Ilana
"Wow, dres ini cantik sekali," gumamku sambil menyentuh dres merah terang berbelah d**a rendah, terlihat bagus di manekin. Bahannya lembut. Bang Rivan memperhatikan bandrolnya lalu ia menggeleng padaku tanda bahwa ia keberatan.
"Terlalu mahal hanya untuk sepotong gaun, La." Sambil dia memperhatikan gaun di hadapanku.
Benar yang dikatakan Bang Rivan. Dua juta lima ratus ribu lebih sedikit hanya untuk sepotong gaun, jelas sangat mahal bagiku. Tapi harga yang tertera sesuai kualitas, bahanya lembut dan bagus. Bahkan hanya dipakai manekin saja sudah membuat manekinnya terlihat anggun.
"Iya, mahal banget," sahutku, menatap Bang Rivan penuh kemenangan. "Itulah alasanku gak pernah neko-neko, Bang. Karena cantik itu mahal, maka uang dari Abang, lebih baik aku tabung daripada untuk be
