POV Ilana "Apa Bapak gak akan pergi juga?" tanyaku diiringi senyum lebar yang membuat bosku itu tertawa kecil. Ia membuka pintu mobilnya lalu berjalan kemari, berdiri tepat di hadapanku, memandangi wajahku yang seketika merona. "Kenapa, Pak?" tanyaku. Pak Adam menggeleng, tatapannya lekat ke wajahku saat berkata, "Rasanya kakak belum ingin berpisah dengan adik." "Besok kan ketemu lagi." Aku menjawab lirih. Ia mengangguk kecil. "Benar, sungguh heran kakak, kenapa waktu cepat sekali berlalu, seakan tidak mengijinkan kita bersama lebih lama lagi." Ia menatapku seakan benar-benar tak rela untuk berpisah. "Besok kan ketemu lagi, Paak," kataku dengan gemas. Bukan hanya dia, sejujurnya, aku juga merasa waktu semakin cepat saja, padahal baru tadi pagi ia datang menjemput tahu-tahu sudah sore